Kamis, 28 September 2017


Aplikasi psikologi industri & organisasi
“membangun kesiapan sarjana baru untuk bekerja di masyarakat”


      Sarjana baru adalah penentu keberlangsungan dan kemajuan organisasi/perusahaan. Mereka selayaknya memiliki kesiapan dalam bekerja. Kesiapan dalam bekerja terdiri dari kemampuan/ kesiapan tugas (ability/Job readiness) dan kemauan/kesiapan psikologis (willingness/Psychological Readiness). Oleh karena itu, penting sekali bagi mereka untuk diadakannya pelatihan dan kesiapan dalam bekerja yang dapat kita pelajari dan aplikasikan dari Psikologi Industri dan Organisasi.
          Lulusan sarjana memerlukan bekal kemampuan kerja yang handal serta kesiapan psikologis yang matang karena belum adanya pengalaman kerja atau pengalaman kerja yang masih sedikit.

Adapun yang dibutuhkan oleh para sarjana muda antara lain :

1.  Kemampuan dan Kemauan Bekerja
Kesiapan dalam bekerja adalah sejauh mana karyawan atau bawahan memiliki kemampuan dan kemauan dalam menyelesaikan tugas di pekerjaannya (Hersey dan Blanchard, 2014).

2.  Motivasi
Setiap individu tentunya memiliki kehidupan dan kebutuhan yang berbeda. Oleh karena itu, tiap orang membutuhkan dorongan atau motivasi dari dalam dirinya maupun dari lingkungan terdekatnya. Motivasi sangat penting adanya karena dapat dijadikan sebagai acuan dalam bekerja.

3.  Keyakinan Diri dan Komunikasi yang Efektif
Keyakinan diri (self confidence) adalah suatu keyakinan seseorang atas kemampuannya (Vealey, 1986).
Adanya keyakinan diri dan semua hal diatas tidak lengkap apabila seorang sarjana muda tidak memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik dengan orang lain, maka berlatih berkomunikasi sangat dibutuhkan agar terjalin hubungan antar teman kerja yang efektif.

Kesimpulan :
          Pengangguran di Indonesia tidak hanya terjadi pada angkatan kerja berpendidikan formal yang rendah, namun juga pada sarjana. Maka dari itu, mereka layak memiliki kesiapan dalam bekerja untuk dapat menghadapi tuntutan kerja yang tinggi. Pendekatan dan pelatihan PIO dapat berperan efektif dalam membangun sarjana muda yang berkualitas.

Nama         : nurita nada novalia (15516585)
Kelas       : 2pa10
“psikologi industri dan organisasi”

Selasa, 13 Juni 2017

TEKNOLOGI


Dampak IPTEK terhadap Kehidupan Manusia



1.      IPTEK dan Perkembangannya
Kata teknologi harfiah berasal dari bahasa ”texere” yang berarti menyusun atau membangun. Sehingga istilah teknologi seharusnya tidak terbatas pada penggunaan mesin, meskipun dalam arti sempit hal tersebut sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.
Tingkatan teknologi berdasarkan penerapannya:

a. Teknologi Tinggi (hi-tech).
- Jenis teknologi mutakhir yang dikembangkan dari hasil penerapan ilmu pengetahuan terbaru.
- Ciri-ciri: padat modal, didukung fasilitas riset dan pengembangan, biaya perawatan tinggi, keterampilan operator yang tinggi, dan masyarakat penggunanya ilmiah.

b. Teknologi Madya.
- Jenis teknologi yang dapat dikembangkan dan didukung masyarakat yang lebih sederhana dan dapat digunakan dengan biaya dan kegunaan yang paling menguntungkan.
- Ciri-ciri: tidak memerlukan modal yang terlalu besar dan tidak memerlukan pengetahuan baru, bersifat setengah padat modal dan padat karya, dan dapat dikerjakan oleh keterampilan setempat/lokal.

c. Teknologi Tradisional.
- Teknologi madya dengan tingkatan yang lebih sederhana. Sering disebut teknologi pedesaan (rural technology) atau teknologi pribumi (indigeneus technology)
- Ciri-ciri: skala modal kecil, peralatan yang digunakan sederhana, dan pelaksanaannya bersifat padat karya.

2. Pemenuhan Kebutuhan Primer dan Sekunder
a. Kebutuhan primer: sandang, pangan, dan papan.
b. Kebutuhan sekunder: transportasi, industri, kesehatan, dll.



3.  Dampak IPTEK dari sisi Psikologis
Dengan sejalannya perkembangan T.I.K  bukan berarti tidak ada dampak-
dampak lain yang bisa mempengaruhi pertumbuhannya di masyarakat luas secara (penggunanya) secara psikologis, seperti :
1.         Individual space meningkat, yaitu meningkatnya ruang invidual karena
telah memperoleh informasi melalui media komunikasi yang canggih, misalnya internet. Orang akan lebih menyukai duduk di depan computer yang berinternet daripada bersosialisasi dengan orang lain di dunia nyata. Dengan demikian, social space akan menyempit dan digusur dengan individual space tersebut.
2.         Kecemasan sosial terhadap suatu fenomena meningkat. Dengan adanya media komunikasi yang berteknologi tinggi maka informasi akan lebih cepat menyebar. Contohnya, informasi mengenai wabah flu burung. Sebelum adanya informasi tersebut, orang tidak takut mengkonsumsi unggas. Namun setelah adanya informasi yang menyebar dengan cepat mengenai flu burung maka kecemasan sosial terjadi, yaitu orang merasa takut untuk mengkonsumsi unggas.
3.         Kebutuhan komersial masyarakat meningkat; sebagaimana kita ketahui sebelumnya bahwa media komunikasi yang hi-tech akan mempengaruhi minat audience dan mempersuasi audience.
4.         Kriminalitas meningkat; jika kita melihat tayangan di TV mengenai informasi atau film tentang kriminalitas dengan modus yang canggih maka ini sebenarnya merupakan inspirasi bagi pelaku kejahatan lainnya. Proses meniru tayangan kriminalitas ini yang dikenali sebagai modeling perilaku kejahatan.
5.         Teknologi dapat mengurangi kreativitas; teknologi yang menjadi alat bantu manusia menjanjikan sejuta efisiensi. Oleh karena itu, manusia akan menjadi malas karena kemajuan teknologi tersebut. Sebagai misal, aktivitas copy-paste di mahasiswa akan menjadi budaya plagiat di kemudian hari. Pada akhirnya kreativitas seseorang dapat menurun jika ia tak pandai memanfaatkan teknologi untuk pengembangan dirinya.
4.    Contoh Kasus Dampak IPTEK terhadap Psikologis

a.     Pengaruh Game Online pada siswa
Berdasarkan pada penyajian data, analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat disimpulkan bahwa:
1.  Dari hasil observasi dan penelitian, dapat diketahui bahwa dampak negatif perubahan perilaku siswa kelas VIII SMP N 1 Samboja dengan mengakses game online adalah dampak psikis bagi anak/remaja yang suka bermain Game Online adalah sulitnya konsentrasi dan susahnya bersosialisasi. Karena terus- menerus keasyikan main Game Online bahkan kecanduan,itu membuat seorang anak/remaja malas belajar dan sulit berkonsentrasi. Serta dampak sosial seperti membuat siswa SMP N Samboja menjadi acuh dan kurang peduli dengan lingkungan
2.  Dari hasil penelitian, dapat diketahui dampak positif dari perubahan perilaku pada siswa kelas VIII SMP N 1 Samboja adalah dapat meningkatkan kemampuan berpikir dan menganalisa suatu kasus tertentu, secara tidak langsung pemain game akan menguasai beberapa bahasa asing yang biasanya ada pada dialog game dan prolog game, meningkatkan skill dalam ejournal Ilmu Komunikasi, bernegosiasi, mengambil keputusan, ataupun melakukan perencanaan, dan berpikir strategis dalam situasi tertentu.
3.  Dari hasil penelitian dapat diketahui dengan mengakses Game Online membuat siswa SMP N 1 samboja cenderung berperilaku positif dan negatif. Yakni siswa dapat memiliki banyak teman sehingga siswa dapat berkomunikasi dan berinteraksi serta bertukaran pikiran sehingga wawasan siswa bertambah kemudian siswa SMP N 1 samboja cenderung berperilaku negatif. Yakni siswa menjadi malas belajar seperti menunda mengerjakan tugas sekolah dan mengakses Game Online ketika jam pelajaran.



b.     Pengaruh HandPhone pada Anak
Teknologi adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan akal dan alat, sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat atau membuat lebih ampuh anggota tubuh, pancaindra dan otak manusia. Sedang handphone adalah sebuah alat elektronik yang digunakan untuk telekomunikasi radio dua arah melalui jaringan seluler dari BTS yang dikenal sebagai situs sel. Dan psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dalam hubungan timbal balik dengan lingkungannya.
Pengaruh teknologi (HP) pada perkembangan psikologi anak sangat besar. Seperti yang kita ketahui ada dampak positif dan negatif. Dampak positifnya adalah mempermudah komunikasi, menambah pengetahuan, memperluas jaringn persahabatan, munculnya metode-metode pembelajaran yang baru. Sedang dampak negatifnya adalah mengganggu perkembangan anak, efek radiasi, rawan terhadap tindak kejahatan sangat berpotensi mempengaruhi sikap dan perilaku siswa, pemborosan, kemerosotan moral di kalangan remaja dan pelajar.
Untuk menangani hal tersebut yang dilakukan orang tua untuk melindungi anaknya dari pengaruh teknologi (HP) adalah membatasi penggunaan HP, selelu mengontrol HP anak, memberikan sanksi pada anak apabila terbukti melakukan pelanggaran.



Sumber :

(http://www.scribd.com/doc/32605728/Makalah-Pengaruh-Teknologi-Pada-Perkembangan-Psikologi-Anak), diakses tanggal 12 Desember 2010


diakses tanggal 14 Mei 2012


Selasa, 16 Mei 2017

EARTH



TEORI TERBENTUKNYA BUMI


A.    Pengertian Bumi
Bumi terbentuk dimulai kurang lebih 4,56 milyar tahun yang lalu dan mengalami beberapa perkembangan. Bumi sebagai salah satu planet yang termasuk dalam sistem tata surya di alam semesta ini tidak diam melainkan melakukan perputaran pada porosnya (rotasi) dan bergerak mengelilingi matahari (revolusi) sebagai pusat sistem tata surya. Ilmu yang mempelajari tentang bumi disebut geologi. Sedangkan cabang ilmu yang mempelajari khusus mengenai materi dan proses pembentukannya baik permukaan atau di dalam bumi disebut geologi fisik. 
Proses terbentuknya bumi tidak terlepas dari proses terbentuknya tata surya kita. Dalam perkembangannya terciptalah beberapa hipotesa tentang pembentukan bumi yang berkesinambungan dengan hipotesa terbentuknya alam semesta.
Planet kita ini juga terdiri dari 70% air. Kira kira, 200 juta tahun yang lalu bentuk-bentuk kerak di Bumi sebagian besarnya adalah daratan atau yang lebih dikenal dengan sebutan pangea.
Lalu beberapa juta tahun kemudian daratan tersebut terbelah menjadi daratan besar. Yaitu laurasia (Amerika Utara, Eropa, Bagian Asia Tengah, dan Asia Timur). Dan daratan yang lainnya adalah yondwana (Amerika India, Australia, Amerika Selatan, dan beberapa bagian asia yang tersisa). Selanjutnya bagian bagian dari benua besar tersebut terpecah-pecah kembali dan saling bertabrakan dengan bagian yang lain.
Permukaan Bumi mempunyai bentuk yang saling berbeda. Seperti lautan, daratan, gunung, dan masih banyak yang lainnya. Bumi juga disebut sebagai planet biru karena sebagian besar kandungannya adalah air. Bumi juga berevolusi terhadap matahari dan berotasi pada porosnya. Hal itulah yang menyebabkan pasang surut air laut.

B.    Teori-teori terbentuknya Bumi menurut Para Ahli

1.                                       Teori Big Bang (Ledakan Besar)

Ilustrasi Big Bang
               Berdasarkan Theory Big Bang, proses terbentuknya bumi berawal dari puluhan milyar tahun yang lalu. Pada awalnya terdapat gumpalan kabut raksasa yang berputar pada porosnya. Putaran tersebut memungkinkan bagian-bagian kecil dan ringan terlempar ke luar dan bagian besar berkumpul di pusat, membentuk cakram raksasa. Suatu saat, gumpalan kabut raksasa itu meledak dengan dahsyat di luar angkasa yang kemudian membentuk galaksi dan nebula-nebula (dalam bukunya Principes Fondamentaux de Philosophie, filosof materialis George Politzer).
  
Selama jangka waktu lebih kurang 4,6 milyar tahun, nebula-nebula tersebut membeku dan membentuk suatu galaksi yang disebut dengan nama Galaksi Bima Sakti, kemudian membentuk sistem tata surya. Sementara itu, bagian ringan yang terlempar ke luar tadi mengalami kondensasi sehingga membentuk gumpalan-gumpalan yang mendingin dan memadat. Kemudian, gumpalan-gumpalan itu membentuk planet-planet, termasuk planet bumi.
·                      Dalam perkembangannya, planet bumi terus mengalami proses secara bertahap hingga terbentuk seperti sekarang ini. Ada tiga tahap dalam proses pembentukan bumi, yaitu:
·                      Awalnya, bumi masih merupakan planet homogen dan belum mengalami perlapisan atau perbedaan unsur.
·                      Pembentukan perlapisan struktur bumi yang diawali dengan terjadinya diferensiasi. Material besi yang berat jenisnya lebih besar akan tenggelam, sedangkan yang berat jenisnya lebih ringan akan bergerak ke permukaan.
·                      Bumi terbagi menjadi lima lapisan, yaitu inti dalam, inti luar, mantel dalam, mantel luar, dan kerak bumi
Bukti penting lain bagi Big Bang adalah jumlah hidrogen dan helium di ruang angkasa. Dalam berbagai penelitian, diketahui bahwa konsentrasi hidrogen-helium di alam semesta bersesuaian dengan perhitungan teoritis konsentrasi hidrogen-helium sisa peninggalan peristiwa Big Bang. Jika alam semesta tak memiliki permulaan dan jika ia telah ada sejak dulu kala, maka unsur hidrogen ini seharusnya telah habis sama sekali dan berubah menjadi helium.
Segala bukti meyakinkan ini menyebabkan teori Big Bang diterima oleh masyarakat ilmiah. Model Big Bang adalah titik terakhir yang dicapai ilmu pengetahuan tentang asal muasal alam semesta. Begitulah, alam semesta ini telah diciptakan oleh Allah Yang Maha Perkasa dengan sempurna tanpa cacat.

2.                   Teori Bintang Kembar


          Teori ini dikemukakan oleh seorang ahli Astronomi R.A Lyttleton. Menurut teori ini, galaksi berasal dari kombinasi bintang kembar. Salah satu bintang meledak sehingga banyak material yang terlempar. Karena bintang yang tidak meledak mempunyai gaya gravitasi yang masih kuat, maka sebaran pecahan ledakan bintang tersebut mengelilingi bintang yang tidak meledak itu. Bintang yang tidak meledak itu sekarang disebut dengan matahari, sedangkan pecahan bintang yang lain adalah planet-planet yang mengelilinginya.

3.                   Teori Pasang Surut Gas (Tidal)
Teori ini dikemukakan oleh James Jeans dan Harold Jeffreys pada tahun 1918, yakni bahwa sebuah bintang besar mendekati matahari dalam jarak pendek, sehingga menyebabkan terjadinya pasang surut pada tubuh matahari, saat matahari itu masih berada dalam keadaan gas. Terjadinya pasang surut air laut yang kita kenal di Bumi, ukuranya sangat kecil. Penyebabnya adalah kecilnya massa bulan dan jauhnya jarak bulan ke Bumi (60 kali radius orbit Bumi). Tetapi, jika sebuah bintang yang bermassa hampir sama besar dengan matahari mendekat, maka akan terbentuk semacam gunung-gunung gelombang raksasa pada tubuh matahari, yang disebabkan oleh gaya tarik bintang tadi. Gunung-gunung tersebut akan mencapai tinggi yang luar biasa dan membentuk semacam lidah pijar yang besar sekali, menjulur dari massa matahari dan merentang ke arah bintang besar itu.
Dalam lidah yang panas ini terjadi perapatan gas-gas dan akhirnya kolom-kolom ini akan pecah, lalu berpisah menjadi benda-benda tersendiri, yaitu planet-planet. Bintang besar yang menyebabkan penarikan pada bagian-bagian tubuh matahari tadi, melanjutkan perjalanan di jagat raya, sehingga lambat laun akan hilang pengaruhnya terhadap-planet yang berbentuk tadi.
Planet-planet itu akan berputar mengelilingi matahari dan mengalami proses pendinginan. Proses pendinginan ini berjalan dengan lambat pada planet-planet besar, seperti Yupiter dan Saturnus, sedangkan pada planet-planet kecil seperti Bumi kita, pendinginan berjalan relatif lebih cepat.

4.                   Teori Kabut (Nebula)



Sejak jaman sebelum Masehi, para ahli telah memikirkan proses terjadinya Bumi. Salah satunya adalah teori kabut (nebula) yang dikemukakan oleh Immanuel Kant (1755) dan Piere De Laplace(1796). Mereka terkenal dengan Teori Kabut Kant-Laplace. Dalam teori ini dikemukakan bahwa di jagat raya terdapat gas yang kemudian berkumpul menjadi kabut (nebula). Gaya tarik-menarik antar gas ini membentuk kumpulan kabut yang sangat besar dan berputar semakin cepat. Dalam proses perputaran yang sangat cepat ini, materi kabut bagian khatulistiwa terlempar memisah dan memadat (karena pendinginan). Bagian yang terlempar inilah yang kemudian menjadi planet-planet dalam tata surya. Teori  nebula ini terdiri dari beberapa tahap,yaitu:
·                      Matahari dan planet-planet lainnya masih berbentuk gas, kabut yang begitu pekat dan besar.
·                      Kabut tersebut berputar dan berpilin dengan kuat, dimana pemadatan terjadi di pusat lingkaran yang kemudian membentuk matahari. Pada saat yang bersamaan materi lainpun terbentuk menjadi massa yang lebih kecil dari matahari yang disebut sebagai planet, bergerak mengelilingi matahari.
·                      Materi-materi tersebut tumbuh makin besar dan terus melakukan gerakan secara teratur mengelilingi matahari dalam satu orbit yang tetap dan membentuk Susunan Keluarga Matahari.

5.                   Teori Planetisimal
Pada awal abad ke-20, Forest Ray Moulton, seorang ahli astronomi Amerika bersama rekannya Thomas C.Chamberlain, seorang ahli geologi, mengemukakan teori Planetisimal Hypothesis, yang mengatakan matahari terdiri dari massa gas bermassa besar sekali, Pada suatu saat melintas bintang lain yang ukurannya hampir sama dengan matahari, bintang tersebut melintas begitu dekat sehingga hampir menjadi tabrakan. Karena dekatnya lintasan pengaruh gaya gravitasi antara dua bintang tersebut mengakibatkan tertariknya gas dan materi ringan pada bagian tepi.
Karena pengaruh gaya gravitasi tersebut sebagian materi terlempar meninggalkan permukaan matahari dan permukaan bintang. Materi-materi yang terlempar mulai menyusut dan membentuk gumpalan-gumpalan yang disebut planetisimal. Planetisimal- Planetisimal lalu menjadi dingin dan padat yang pada akhirnya membentuk planet-planet yang mengelilingi matahari.

6.                   Teori Kontraksi (Contraction Theory)
Teori Kontraksi dikemukan oleh Rene Descrates (1596-1650). Descrates menyatakan bahwa bumi semakin lama semakin menyusut dan mengerut karena pendinginan. Proses pendinginan ini membentuk relief dipermukaan bumi seperti gunung, lembah, dan dataran. Pendukung teori ini adalah James Dana (1847) dan Elie de Baumant (1852). Mereka berpendapat bahwa bumi mengalami pengerutan karena terjadi proses pendinginan dibagian dalam bumi. Persistiwa tersebut mengakibatkan bagian permukaan bumi mengerut membentuk pegunungan dan lembah-lembah.

7.                   Teori Dua Benua (Laurasia-Gondawana Theory)
Teori dua benua sering dikenal dengan teori Laurasia Gondawana. Teori ini dikemukaan olehZuess (1884). Zuess menyatakan bahwa bumi pada awalnya terdiri atas dua benua sangat besar, Yaitu Laurasia disekitar kutub utara dan Gondawana disekitar kutub selatan. dua benua tersebut bergerak perlahan ke arah ekuator dan terpecah menjadi benua-benua kecil. Laurasia terpecah membentuk daratan Eropa, Asia, Amerika Utara, dan Greenland. Gondawan terpecah membentuk menjadi Amerika Selatan, India, Australia, Afrika, dan Antartika.

8.                   Teori Apungan Benua (Continental Drift Theory)
Teori apungan benua adalah bahwa pada awalnya di Bumi hanya ada satu benua, yaitu Pangaea, dan satuan lautan, yaitu lautan Tethys. Pangaea terpecah menjadi beberapa benua dan bergerak. Gerak rotasi bumi secara sentrifugal mengakibatkan benua-benua bergerak kearah barat menuju ekuator.

9.                   Teori Konveksi (Convection Theory)
Teori konveksi dikemukakan oleh oleh Arthur Holmes dan Harry H. Hess, kemudian dikembangkan oleh Robert Diesz, mereka menyatakan bahwa didalam bumi yang sangat panas terjadi arus konveksi kearah kulit bumi. Saat arus konveksi membawa materi lava sampai kepermukaan bumi, lava tersebut akan membeku membentuk lapisan kulit lapisan kulit bumi yang baru. Lapisan baru tersebut menggeser dan menggantikan kulit bumi yang lebih tua.

10.               Teori Lempeng Tektonik (Plate Tectonic Theory)
Teori ini muncul setelah Alferd Lothar Wegener seorang ahli meteorologi dan geologi dari Jerman. Wegener mengemukakan bahwa benua yang padat sebenarnya terapung dan bergerak diatas massa yang relatif lembek. Kerak bumi terdiri atas lempeng-lempeng tektonik yang seolah mengapung, bergerak, bergeser diatas lapisan inti bumi yang cair, sangat panas, dan selalu bergolak. pergolakan magma didalam bumi menyebabkan benua-benua bergeser.

Sumber :


Ø  Nurita Nada Novalia
Ø  1PA01
Ø  15516585