Selasa, 29 November 2016

Cita-Cita

CITA-CITA



a.     Latar Belakang
Dalam perspektif saya terhadap pengertian cita-cita dan tujuan mungkin agak berbeda dengan yang dipahami sebagian orang. TUJUAN adalah sebuah perjalanan (journey). Karena dia perjalanan maka tentu belum bisa ditangkap "ujung/akhir" dari perjalanan itu. Dia terus berproses sampai titik di mana perjalanan itu dihentikan oleh Sang Pembuat Hidup.
Sedangkan CITA-CITA, saya memahaminya sebagai sebuah "alamat" dalam perjalanan itu. Dengan menggunakan pola frame pemikiran seperti itu, maka si pemilik cita-cita tidak akan gampang putus asa jika ia belum mencapai cita-cita yang didambakannya.
Namun jika ia telah meraih cita-cita yang diinginkannya itu, lantas membuatnya lupa akan tujuannya yakni perjalanan. Dia tidak asyik masyuk dan terlena dengan yang telah diperolehnya itu. Cita-cita yang diperolehnya tidak membuat seseorang membanggakan diri, karena ia menganggap itu bukan tujuan.
Cita-cita orang berkembang seiring kebutuhan dan realitas yang dihadapinya. Dia sadar bahwa dengan ketekunannya dalam tujuan itu dapat berbuah cita-cita yang diinginkannya.      

b.     My dreams (Mimpi Saya)

Bismillahirrahmanirrahim

Saya mengenal apa itu cita cita semenjak saya masih duduk di bangku sekolah dasar dan berpikir untuk menentukan apa cita cita saya kelak. Cita cita saya dari kecil adalah saya ingin menjadi Pramugari salah satu Maskapai Penerbangan di Indonesia.
Selain menjadi Pramugari, saya juga ingin menjadi seorang dokter karena menurut saya pekerjaan itu sangatlah menarik dan saya suka pekerjaan di bidang jasa atau membantu orang lain dalam berbagai hal.


Ketika saya kelas 3 SMA saya sempat mendaftarkan diri di GMP Academy (salah satu sekolah Pramugari) yang berada di Bandung dan sudah menjalani tes fisik. Namun, karena berbagai alasan dan salah satunya ialah orang tua akhirnya saya tidak melanjutkan niat saya untuk belajar di Bandung.
Setelah itu saya berpikir apa yang harus saya lakukan dan apa jurusan yang harus saya ambil.
Mengingat saya juga ingin menjadi dokter tapi kemampuan saya masih kurang dibidang itu maka saya memutuskan untuk mengambil jurusan Psikologi. Menurut saya menjadi mahasiswa Psikologi sangat menarik karena banyak orang berpikiran mau menjadi apa lulusan mahasiswa Psikologi.


Tentunya saya mengambil jurusan Psikologi tidak main main dan dengan dukungan dari orang tua, saya berniat untuk menjadi Psikologi Forensik. Saya tau pekerjaan di bidang ini sangatlah tidak mudah, namun bagi saya apapun kemauan dan kesukaan saya, tentunya harus saya lakukan dan bekerja keras.
Setelah saya lulus S1 tentunya saya ingin melanjutkannya ke S2 dan dari sekarang saya berusaha untuk membantu biaya pendidikan dengan bergabung di salah satu bisnis Online Shop di media sosial.
Semua itu saya lakukan dengan diiringi semangat kerja keras dan juga doa kepada Tuhan YME agar selalu diberikan kelancaran dalam menjalaninya.

Ohiya, selain berkemauan menjadi Psikologi Forensik saya juga tidak lupa dengan Pramugari dan saya berniat untuk mencoba mendaftarkan diri setelah lulus nanti. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar