CITA-CITA
a.
Latar Belakang
Dalam perspektif saya terhadap pengertian
cita-cita dan tujuan mungkin agak berbeda dengan yang dipahami sebagian orang. TUJUAN
adalah sebuah perjalanan (journey). Karena dia perjalanan maka tentu belum bisa
ditangkap "ujung/akhir" dari perjalanan itu. Dia terus berproses sampai titik di mana
perjalanan itu dihentikan oleh Sang Pembuat Hidup.
Sedangkan CITA-CITA, saya memahaminya sebagai
sebuah "alamat" dalam perjalanan itu. Dengan menggunakan pola frame pemikiran seperti itu,
maka si pemilik cita-cita tidak akan gampang putus asa jika ia belum mencapai
cita-cita yang didambakannya.
Namun jika ia telah meraih cita-cita yang
diinginkannya itu, lantas membuatnya lupa akan tujuannya yakni perjalanan. Dia
tidak asyik masyuk dan terlena dengan yang telah diperolehnya itu. Cita-cita
yang diperolehnya tidak membuat seseorang membanggakan diri, karena ia
menganggap itu bukan tujuan.
Cita-cita orang berkembang seiring kebutuhan
dan realitas yang dihadapinya. Dia sadar bahwa dengan ketekunannya dalam tujuan
itu dapat berbuah cita-cita yang diinginkannya.
b.
My dreams (Mimpi Saya)
Bismillahirrahmanirrahim
Saya mengenal apa itu cita cita semenjak
saya masih duduk di bangku sekolah dasar dan berpikir untuk menentukan apa cita
cita saya kelak. Cita cita saya dari kecil adalah saya ingin menjadi Pramugari
salah satu Maskapai Penerbangan di Indonesia.
Selain menjadi Pramugari, saya juga
ingin menjadi seorang dokter karena menurut saya pekerjaan itu sangatlah
menarik dan saya suka pekerjaan di bidang jasa atau membantu orang lain dalam
berbagai hal.
Ketika saya kelas 3 SMA saya sempat
mendaftarkan diri di GMP Academy (salah satu sekolah Pramugari) yang berada di
Bandung dan sudah menjalani tes fisik. Namun, karena berbagai alasan dan salah
satunya ialah orang tua akhirnya saya tidak melanjutkan niat saya untuk belajar
di Bandung.
Setelah itu saya berpikir apa yang harus saya lakukan
dan apa jurusan yang harus saya ambil.
Mengingat saya juga ingin menjadi dokter
tapi kemampuan saya masih kurang dibidang itu maka saya memutuskan untuk
mengambil jurusan Psikologi. Menurut saya menjadi mahasiswa Psikologi sangat
menarik karena banyak orang berpikiran mau menjadi apa lulusan mahasiswa
Psikologi.
Tentunya saya mengambil jurusan
Psikologi tidak main main dan dengan dukungan dari orang tua, saya berniat
untuk menjadi Psikologi Forensik. Saya tau pekerjaan di bidang ini sangatlah
tidak mudah, namun bagi saya apapun kemauan dan kesukaan saya, tentunya harus
saya lakukan dan bekerja keras.
Setelah saya lulus S1 tentunya saya
ingin melanjutkannya ke S2 dan dari sekarang saya berusaha untuk membantu biaya
pendidikan dengan bergabung di salah satu bisnis Online Shop di media sosial.
Semua itu saya lakukan dengan diiringi
semangat kerja keras dan juga doa kepada Tuhan YME agar selalu diberikan
kelancaran dalam menjalaninya.
Ohiya, selain berkemauan menjadi Psikologi Forensik saya
juga tidak lupa dengan Pramugari dan saya berniat untuk mencoba mendaftarkan
diri setelah lulus nanti. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar