Rabu, 30 Oktober 2019

Karakteristik, Elemen dan Model Sistem Informasi Psikologi Manual


A. Karakteristik Sistem
Menurut Hutahaean (2015) Sistem itu dikatakan sistem yang baik, jika memiliki karakteristik yaitu:

1. Komponen
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama mmbentuk satu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

2. Batasan sistem (Boundary)
Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu sistem menujukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan luar sistem (environtment)
Lingkungan luar sistem (environtment) adalah diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan  yang harus tetap dijaga dan yang merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan, kalau tidak akan meengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

4. Penghubung sistem (interface)
Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsitem dengan subsitem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsitem ke subsitem lain. Keluaran (output) dari subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsitem lain melalui penghubung.

5. Masukan sistem (input)
Masukan adalah energy yang dimasukan ke dalam sistem, yang dapat berupa perawatan (maintenance input), dan masukan sinyal (signal input). Maintenace input adalah energy yang dimasukan agar sistem dapat beroperasi. Signal input adalah energy yang diproses untuk didapatkan keluaran. Contoh dalam sistem computer program adalah maintenance input sedangkan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

6. Keluaran sistem (output)
Keluaran sistem adalah hasil dari energy yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Contoh komputer menghasilkan panas yang merupakan sisa pembuangan sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.

7. Pengolah sistem
Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukkan menjadi keluaran. Sistem produksi akan akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi, system akutansi akan mengolah data menjadi laporan-laporan keuangan.

8. Sasaran sistem
Suatu sistem pasti mempunyai  tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

B. Elemen Sistem
Menurut Amsyah (2005) modul sistem terdiri dari empat subsistem, yaitu:

1. Masukan
Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi (misalnya permintaan jasa pelanggan).

2. Pengolahan atau Proses
Menurut Kadir (2004), Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lebih bernilai, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat berupa bahan mentah. Pada rumah sakit, proses dapat berupa aktivitas pembedahan pasien.

3. Keluaran
Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya. 

4. Umpan balik/ kontrol
Menurut Rukun dan Hayadi (2018), mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan. 

C. Model Sistem Informasi Psikologi secara Manual

a. Sistem e-counseling
Merupakan salah satu bentuk nyata aplikasi sistem informasi dalam bidang psikologi. Dimana hanya dengan menggunakan aplikasi e – counseling ini dan tentunya dengan menggunakan internet, anda sudah dapat melakukan konseling dengan seorang psikolog tetapi tidak bertatap muka secara langsung, namun hanya melalui palikasi ini anda suda bisa melakukan konseling sebagaimana konseling secara langsung pada umumnya. Setelah itu barulah nanti anda mengatur waktu bisa bertemu secara attap muka kapan dengan sang psikolog tersebut (Gaol, 2008).

b. Test DISC 
Menurut Basuki (2008), alat tes DISC adalah sebuah alat untuk memahami tipe-tipe perilaku dan gaya kepribadian, pertama kali dikembangkan oleh William Moulton Marston. Kemajuan dalam penggunaan komputer telah membuat DISC dapat dimanfaatkan secara universal, karena hasilnya dapat diperoleh dan diinterpretasikan secara otomatis dan cepat. Pada akhirnya, DISC menjadi solusi hemat bagi setiap orang, dan telah berkembang menjadi alat asesmen perilaku (behavioral assessment tool) yang paling banyak digunakan di dunia saat ini (Trisni, 2010). DISC Personality system merupakan bahasa universal mengenai perilaku.


Daftar Pustaka:
Amsyah, Z. (2005). Manajemen sistem informasi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka. 

Basuki, A.M.H. (2008). Psikologi Umum. Jakarta: Gunadarma.
 
Gaol, C.J.L. (2008). Sistem informasi manajemen pemahaman dan aplikasi. Jakarta: Grasindo.
Hutahaean, J. (2015). Konsep sistem informasi. Yogyakarta: Deepublish Publisher.

Kadir. A. (2004). Konsep & Tuntunan Praktis Basis Data. Yogyakarta: CV Andi Offset.

Rukun, K., & Hayadi, H. (2018). Sistem informasi berbasis expert system. Yogyakarta: CV Budi Utama.
 

Selasa, 08 Oktober 2019

Sistem Informasi Psikologi





A.      Pengertian Sistem

Menurut Marimin, Tajung dan Prabowo (2006), sistem adalah suatu kesatuan usaha yang terdiri dari bagian-bagian yang berkaitan satu sama lain yang berusaha mencapai suatu tujuan dalam suatu lingkungan yang kompleks. 
Menurut Murdick (dalam Hutahean, 2014) sistem adalah suatu seperangkat elemen yang membentuk kumpulan atau prosedur atau bagan-bagan pengolahan yang mencari suatu tujuan tertentu.
Menurut Indrajit (2001) sistem mengandung arti komponen-komponen yang memiliki unsur keterkaitan satu dengan yang lainna.
Menurut Jogianto (2005) sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Menurut Lani Sidharta (1995) sistem adalah himpunan dari bagian-bagian yang saling berhubungan yang secara bersama mencapai tujuan yang sama.
Berdasarkan pengertian sistem menurut para tokoh diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu kesatuan usaha yang membentuk kumpulan atau prosedur untuk mencapai suatu tujuan tertentu.


B.  Pengertian Informasi
Menurut Laudon (dalam Gaol, 2008) Informasi adalah data yang sudah dibentuk kedalam sebuah formulir bentuk yang bermanfaat dan dapat digunakan untuk manusia.
Menurut Kusrini dan Konio (2007) Informasi adalah data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi pengguna, yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendukung sumber informasi.
Menurut Shannon dan Weafer (dalam Wiryanto, 2004) Informasi adalah energi yang terpolakan, yang mempengaruhi inidividu dalam mengambil keputusan dari kemungkinan pilihan-pilihan yang ada.
Menurut Tyoso (2016) Informasi yaitu menghalau ketidakpastian di dalam pasar, konsumen preference dan harga.
Mneurut Fapta (2007) Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penggunanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendatang.
Berdasarkan pengertian informasi menurut para tokoh diatas, dapat disimpulkan bahwa infromasi adalah data yang sudah dibentuk dan diolah yang mempengaruhi individu dalam mengambil keputusan dari kemungkinan pilihan-pilihan yang ada.

C.    Pengertian Psikologi
Menurut John (dalam Faizah & Efendi, 2006) Psikologi adalah sebagai ilmu tentang aktivitas perilaku dan mental.
Menurut Sobur (dalam Daulay, 2014) Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang hakikat jiwa serta prosesnya sampai akhir.
Menurut Sarlito (dalam Khairani, 2016) psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan lingkungannya.
Menurut Hilgert (dalam Khairani, 2016) psikologi dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia dan makhluk lainnya.
Mneurut Murphy (dalam Khairani, 2016) psikologi adalah ilmu yang mempelajari respon yang diberikan oleh makhluk hidup terhadap lingkungannya.
Berdasarkan pengertian psikologi menurut para tokoh diatas, dapat disimpulkan bahwa psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia dan makhluk lainnya serta prosesnya sampai akhir.


D.  Sistem Informasi Psikologi

Jadi Sistem Informasi Psikologi adalah suatu bagian-bagian yang berkaitan satu sama lain yang berusaha mencapai suatu tujuan yang bermanfaat dan dapat digunakan untuk manusia serta dapat mengetahui ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang hakikat jiwa serta prosesnya sampai akhir yang bertujuan untuk memberi tahu informasi mengenai keadaan psikologis dari penggunanya.

Sistem informasi psikologi juga merupakan sebuah komponen yang mempunyai tujuan tertentu salah satunya untuk melihat sejauh mana manusia berinteraksi dengan lingkungannya. Sebuah sistem informasi tidak lepas dengan adanya psikologi yaitu untuk melihat sejauh mana sistem tersebut sesuai dengan realitas manusia yang ada. 


E. Contoh Kasus Sistem Informasi Psikologi
Berdasarkan pengetahuan kita pada bidang teknologi, contohnya penyimpanan memori. Pada jaman dahulu, memori penyimpanan komputer memiliki bentuk yang sangat besar dan tidak seperti dengan yang sekarang. Memori penyimpanan hanya sebesar slot kartu simcard. Perkembangan memori penyimpanan tidak lepas dengan adanya psikologi manusia itu sendiri, dimana manusia dapat mengembangkan kognitifnya sampai dengan sejauh ini dengan menghasilkan produk-produk untuk teknologi sistem informasi.
Dari sisi psikologisnya sendiri, manusia akan terus berkembang untuk mencapai tujuan-tujuan yang diinginkannya. Dalam proses menciptakan produk tersebut, tidak terlepas dari hakikat jiwa manusia yang dalam keadaan sehat.











Referensi:

Daulay, N. (2014). Pengantar psikologi dan pandangan tentang al-qur’an tentang psikologi: edisi
pertama. Jakarta: Prenadamedia Grup Jakarta.

Faizah., & Efendi, M. (2006). Psikologi dakwah. Jakarta: Prenadamedia Grup.

Fapta, H, A. (2007). Analisis dan perancangan sistem informasi. Yogyakarta: CV Andi Offset.

Gaol, C, J. (2008). Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Grasindo.
 
Hutahean, J. (2014). Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish Publisher.

Khairani, M. (2016). Psikologi Umum: Edisi revisi. Yogyakarta: Aswaja Presindo.
 
Kusrni., Konio, A. (2007). Tuntutan praktis membangun sistem informasi akuntansi dengan visual 
basic dan microsoft SQL server. Yogyakarta: CV. Andi Offset.

Marimin., Tanjung, H., & Prabowo, H. (2006). Sistem Informasi Manajemen: Sumber Daya Manusia.
Jakarta: Grasindo.

Tyoso, J, S, P. (2016). Sistem informasi manajemen. Yogyakarta: Deepublish.

Wiryanto. (2004). Pengantar ilmu komunikasi. Jakarta: Grasindo.