A. Karakteristik Sistem
Menurut Hutahaean (2015) Sistem itu dikatakan sistem yang baik, jika memiliki karakteristik yaitu:
1. Komponen
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling
berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama mmbentuk satu kesatuan.
Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau
bagian-bagian dari sistem.
2. Batasan sistem (Boundary)
Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem
dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem
ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan
suatu sistem menujukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
3. Lingkungan luar sistem (environtment)
Lingkungan luar sistem (environtment) adalah diluar batas
dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat
menguntungkan yang harus tetap dijaga dan yang merugikan yang harus
dijaga dan dikendalikan, kalau tidak akan meengganggu kelangsungan hidup
dari sistem.
4. Penghubung sistem (interface)
Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsitem
dengan subsitem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan
sumber-sumber daya mengalir dari subsitem ke subsitem lain. Keluaran
(output) dari subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsitem lain
melalui penghubung.
5. Masukan sistem (input)
Masukan adalah energy yang dimasukan ke dalam sistem, yang dapat
berupa perawatan (maintenance input), dan masukan sinyal (signal input).
Maintenace input adalah energy yang dimasukan agar sistem dapat
beroperasi. Signal input adalah energy yang diproses untuk didapatkan
keluaran. Contoh dalam sistem computer program adalah maintenance input
sedangkan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
6. Keluaran sistem (output)
Keluaran sistem adalah hasil dari energy yang diolah dan
diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.
Contoh komputer menghasilkan panas yang merupakan sisa pembuangan
sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.
7. Pengolah sistem
Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukkan
menjadi keluaran. Sistem produksi akan akan mengolah bahan baku menjadi
bahan jadi, system akutansi akan mengolah data menjadi laporan-laporan
keuangan.
8. Sasaran sistem
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.
B. Elemen Sistem
Menurut Amsyah (2005) modul sistem terdiri dari empat subsistem, yaitu:
1. Masukan
Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam
sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa
hal-hal yang berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak.
Contoh masukan yang berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang
tidak berwujud adalah informasi (misalnya permintaan jasa pelanggan).
2. Pengolahan atau Proses
Menurut Kadir (2004), Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi
dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lebih bernilai, misalnya
berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak
berguna, misalnya saja sisa pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia,
proses dapat berupa bahan mentah. Pada rumah sakit, proses dapat berupa
aktivitas pembedahan pasien.
3. Keluaran
Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem
informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan,
dan sebagainya.
4. Umpan balik/ kontrol
Menurut Rukun dan Hayadi (2018), mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan
menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik
ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya
adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.
C. Model Sistem Informasi Psikologi secara Manual
a. Sistem e-counseling
Merupakan salah satu bentuk nyata aplikasi
sistem informasi dalam bidang psikologi. Dimana hanya dengan menggunakan
aplikasi e – counseling ini dan tentunya dengan menggunakan internet,
anda sudah dapat melakukan konseling dengan seorang psikolog tetapi
tidak bertatap muka secara langsung, namun hanya melalui palikasi ini
anda suda bisa melakukan konseling sebagaimana konseling secara langsung
pada umumnya. Setelah itu barulah nanti anda mengatur waktu bisa
bertemu secara attap muka kapan dengan sang psikolog tersebut (Gaol, 2008).
b. Test DISC
Menurut Basuki (2008), alat tes DISC adalah sebuah alat untuk memahami tipe-tipe perilaku dan
gaya kepribadian, pertama kali dikembangkan oleh William Moulton
Marston. Kemajuan dalam penggunaan komputer telah membuat DISC dapat
dimanfaatkan secara universal, karena hasilnya dapat diperoleh dan
diinterpretasikan secara otomatis dan cepat. Pada akhirnya, DISC menjadi
solusi hemat bagi setiap orang, dan telah berkembang menjadi alat
asesmen perilaku (behavioral assessment tool) yang paling banyak
digunakan di dunia saat ini (Trisni, 2010). DISC Personality system merupakan bahasa universal mengenai perilaku.
Daftar Pustaka:
Amsyah, Z. (2005). Manajemen sistem informasi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka.
Basuki, A.M.H. (2008). Psikologi Umum. Jakarta: Gunadarma.
Gaol, C.J.L. (2008). Sistem informasi manajemen pemahaman dan aplikasi. Jakarta: Grasindo.
Hutahaean, J. (2015). Konsep sistem informasi. Yogyakarta: Deepublish Publisher.
Kadir. A. (2004). Konsep & Tuntunan Praktis Basis Data. Yogyakarta: CV Andi Offset.
Rukun, K., & Hayadi, H. (2018). Sistem informasi berbasis expert system. Yogyakarta: CV Budi Utama.